Gubernur Ganjar Blusukan, Bantu Warga Korban Angin Ribut

Ganjar Blusukan di desa Gemuruh, Padamara2

PURBALINGGA,  Usai melantik Bupati Purbalingga Drs Sukento Rido Marhaendrianto MM di Pendapa Dipokusumo, Sabtu (29/12), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melanjutkan kunjungannya di Purbalingga dengan melakukan blusukan menengok korban bencana angin ribut. Tak hanya itu, Ganjar juga memberikan bantuan secara simbolis kepada korban angin ribut di desa Karanglewas Kecamatan Kutasari dan Gemuruh, Padamara.

Di desa Karanglewas, Ganjar sempat naik dinding pagar halaman rumah korban angin rebut untuk melihat atap rumah yang ambruk.  Bencana angin ribut yang menerjang wilayah desa ini terjadi pada 11 Desember lalu. Desa ini menjadi lokasi terparah dengan jumlah terdampak sebanyak 183 rumah dan bangunan lain.

“Saya minta seluruh warga dapat bantu-membantu satu dengan lainnya. Sehingga saat terjadi musibah seperti ini dapat cepat teratasi,”  ujar Gubernur saat berada di Balai Desa Karanglewas .

Sebelumnya, pada saat Rapat Paripurna Istimewa Pelantikan Bupati Purbalingga, Ganjar meminta koordinasi antara bupati/walikota dengan dirinya sangat diperlukan dalam merespon setiap kejadian yang ada di masyaarakat.  “Saya berterima kasih kepada Pak Kento responnya cepat sekali. Juga kepada BPBD Purbalingga, sehingga tim provinsi cepat turun. Itulah yang membikin Negara hadir dalam posisi rakyat yang sedang susah,” katanya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Ganjar yang didampingi Ketua TP PKK Provinsi Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo, menyampaikan bantuan berupa uang masing-masing Rp 5 juta untuk 43 korban angin rebut di desa Karanglewas dan Gemuruh. Bantuan untuk warga desa Karanglewas diberikan kepada 32 KK terdampak bencana dan untuk desa Gemuruh kepada 11 KK. Jumlah bantuan gubernur seluruhnya senilai Rp 215 juta.

Sementara Bupati Sukento, menyerahkan bantuan dari Pemkab kepada 54 KK warga desa Gemuruh dan 32 KK warga desa Karanglewas. Masing-masing menerima bantuan Rp 500 ribu, sehingga total bantuan Pemkab Rp 43 juta.

Bupati Sukento menuturkan, saat terjadi angin rebut, dirinya langsung memerintahkan jajaran steakholder untuk segera bertindak. Diantaranya melakukan perbaikan kerusakan selama lima hari oleh TNI, Polri, Relawan dan masyarakat termasuk mendirikan dapur umum selama 5 hari.

Selain itu, membantu logistic dan bahan bangunan yang berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinsosnakertran, Kodim 0702, PKK Kabupaten, PMI, Bazda, Pemeriantah desa dan masyarakat setempat.

“Jumlah nilai bantuan bias mencapai lebih dari Rp 271 juta. Termasuk bantuan bahan bangunan rumah dari Bakorwil II Provinsi Jawa Tengah dan dukungan logistic dari BPBD Jateng,” jelas Bupati.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga Priyo Satmoko, hingga bulan November 2013terjadi bencana dan kebakaran sebanyak 66 kali tersebar di 18 kecamatan. Rinciannya, bencana angin rebut 20 kejadian, kebakaran 30, tanah longsor 15 dan banjir 1 kejadian.

“Jumlah terdampak ada 575 rumah rusak dan dua orang meninggal dunia akibat kebakaran. Perkiraan kerugian mencapai Rp 2,3 miliar,” jelas Priyo Satmoko.

Dari kejadian itu, lanjut Priyo, korban bencana yang sudah diberi bantuan sebanyak 90 orang dengan total bantuan Rp 135 juta.

“Untuk bulan Desember ini ada dua kejadian yakni angin rebut di Gemuruh dan Karanglewas. Dan tanah longsor di desa langgar kecamatan Kejobong pada 23 Desember lalu. Akibat kejadian ini, satu orang meninggal dunia,” tambahnya. (/Hr-key)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *