PURBALINGGA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga melakukan asesmen dan penyaluran bantuan logistik bagi warga terdampak bencana gerakan tanah di dua lokasi berbeda, yakni Desa Pekiringan Kecamatan Karangmoncol dan Desa Sumampir Kecamatan Rembang, pada Senin (10/11).
Bencana tersebut terjadi pada Minggu malam (9/11) sekitar pukul 21.00 WIB setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah Purbalingga sejak sore hari.
Ancaman Longsor dan Kerusakan Infrastruktur di Pekiringan
Di Desa Pekiringan, luapan Sungai Karang menggerus tebing sungai hingga terjadi longsor dan pergerakan tanah sepanjang 10 meter. Kondisi ini mengancam ruas jalan kabupaten serta sayap Jembatan Karangmoncol menuju Wanogara. Selain itu, jalan desa dan talud rabat beton amblas sepanjang kurang lebih 40 meter serta sebuah lampu penerangan jalan umum turut roboh.

Satu rumah warga berukuran 8 x 10 meter mengalami deformasi struktur dan dinyatakan rusak berat, dengan nilai kerugian mencapai Rp75 juta. Penghuninya, satu keluarga berjumlah tiga jiwa, kini mengungsi ke rumah anak dan saudara. BPBD mencatat bahwa pergerakan tanah di titik tersebut telah berulang sejak 2021, 2023, dan kembali terjadi pada 2025.
BPBD bersama pemerintah desa, kecamatan, dan DPUPR telah melakukan asesmen lapangan. Bantuan logistik dan matras telah disalurkan, sementara PMI Karangmoncol memberikan bantuan dana kepada warga terdampak. Pemerintah Desa Pekiringan juga menyiapkan lahan relokasi dan mengoordinasikan pembangunan rumah secara gotong royong menggunakan material yang masih dapat diselamatkan.
Pergerakan Tanah di Sumampir Mengancam Rumah Warga
Di Desa Sumampir Kecamatan Rembang, gerusan luapan Sungai Bodas pada pertemuan Kali Arus dan Kali Bodas menyebabkan tebing sungai amblas hingga satu meter sepanjang 40 meter. Dampaknya, satu rumah warga mengalami retak-retak dan kemiringan struktur dengan estimasi kerugian sekitar Rp5 juta. Bronjong pengaman sungai juga mengalami kerusakan dan sebagian terbawa arus.

BPBD melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk penentuan penanganan teknis lebih lanjut yang akan disampaikan kepada dinas terkait.
Penanganan Berlanjut dan Situasi Terkini
BPBD mengonfirmasi bahwa kondisi di kedua lokasi masih berpotensi mengalami pergerakan tanah susulan. Khusus di Pekiringan, rumah milik keluarga terdampak akan dibongkar pada hari berikutnya dengan gotong royong warga agar material dapat dimanfaatkan kembali.
Kegiatan penanganan ini melibatkan unsur BPBD Purbalingga, DPUPR, kecamatan, serta pemerintah desa setempat.






