PURBALINGGA – Aktivitas pergerakan tanah di Dusun Karangtengah, Desa Maribaya, Kecamatan Karanganyar, kembali menunjukkan peningkatan. Hingga Minggu (16/11/2025), sebanyak 27 KK atau 84 jiwa, termasuk lansia dan balita, masih mengungsi di rumah kerabat dan tetangga setelah rekahan tanah kian melebar.
Kejadian pergerakan tanah pertama kali terjadi pada Kamis (13/11/2025) saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Rekahan tanah yang semula memiliki kedalaman 2–3 meter, kini bertambah sekitar satu meter. Bentuk rekahan menyerupai tapal kuda dengan diameter seratus meter, dan terus mengalami perluasan. Retakan baru juga muncul di belakang rumah warga, di antaranya milik Bapak Rosidin dan Ibu Situminah.

Selama sehari penuh, BPBD Purbalingga bersama unsur terkait melakukan sejumlah langkah penanganan, mulai dari pemantauan kondisi lapangan, pelayanan kebutuhan pengungsi, pendistribusian makan siang dan malam, hingga rapat evaluasi penanganan darurat. Sebanyak 74 porsi makan siang dan 125 porsi makan malam telah dibagikan untuk para pengungsi.
Bantuan logistik dari berbagai pihak juga terus berdatangan. Dari DOKES Polres Purbalingga, BPBD menerima bantuan air mineral, mie instan, dan roti. Satuan Samapta Polres Purbalingga menyalurkan bantuan berupa beras, telur, minyak goreng, dan puluhan dus mie instan. Bantuan juga mengalir dari warga, perantau asal Maribaya, hingga LPBI NU Purbalingga yang memberikan berbagai jenis sayuran dalam jumlah besar.

BPBD mencatat kebutuhan mendesak bagi pengungsi masih meliputi logistik pangan, selimut, kasur, susu balita, air mineral, serta berbagai kebutuhan harian lainnya.
Hingga saat ini, potensi pergerakan tanah susulan masih tinggi. BPBD bersama Polri, Forkopimcam, BAZNAS, Tagana, LPBI NU, PMI, RPP, SAR Arsa Yuda, Destana Maribaya, dan Pemdes setempat terus melakukan pemantauan dan penanganan darurat. BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada serta menghindari area retakan hingga kondisi dinilai aman.






