PURBALINGGA – Intensitas hujan tinggi yang mengguyur Kecamatan Rembang selama beberapa hari memicu dua kejadian bencana sekaligus, yakni tanah longsor di Desa Karangbawang dan saluran irigasi jebol di Desa Losari. BPBD melakukan penanganan darurat serta assessment lapangan pada Minggu (16/11) sejak pukul 07.30 WIB.
Di Desa Karangbawang, longsor terjadi pada Sabtu (15/11) sekitar pukul 03.00 WIB. Material tebing dengan ketinggian 8 meter dan lebar hingga 6 meter menutup akses Jalan Kabupaten di Dusun Limus RT 03 RW 05. Longsor serupa juga terjadi di Dusun Karangbawang RT 01 RW 02, dengan tinggi tebing mencapai 30 meter dan ketebalan material 2–3 meter, membuat jalur penghubung Karangbawang–Gunungwuled tidak dapat dilalui kendaraan.
Sementara itu, di Desa Losari, hujan deras pada Selasa (11/11) menyebabkan saluran irigasi jebol dan air meluap menuju permukiman warga. Sejumlah rumah dilaporkan terendam, meski tidak ada korban maupun kerugian material yang signifikan.
BPBD Purbalingga menerima laporan dari pemerintah desa dan segera melakukan verifikasi serta penanganan. Di lokasi jebolnya irigasi, tim memasang pipa berdiameter 12 inci sepanjang 50 meter sebagai langkah darurat untuk mengalihkan aliran air agar tidak kembali meluap ke permukiman.
Hingga Minggu siang, kondisi di lapangan mulai membaik. Jalan Dusun Limus sudah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Di Dusun Karangbawang, akses untuk roda dua sudah terbuka, namun jalur masih belum memungkinkan dilalui kendaraan roda empat. Pemdes dan warga setempat akan melanjutkan kerja bakti pada hari berikutnya.
Sementara itu, perbaikan saluran irigasi di Desa Losari masih terus dilakukan oleh pemerintah desa.
Penanganan gabungan melibatkan BPBD Purbalingga, Pemerintah Desa Karangbawang, Pemerintah Desa Losari, serta warga setempat yang turut berpartisipasi dalam kerja bakti dan penanganan darurat.
