PURBALINGGA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga melakukan asesmen bencana longsor serta penyaluran bantuan logistik di dua lokasi terdampak, masing-masing di Desa Kalialang, Kecamatan Kemangkon, dan Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 24 November 2025.
Peristiwa pertama terjadi di Desa Kalialang pada 19 November 2025. Curah hujan yang tinggi sepanjang tahun 2025 menyebabkan debit Sungai Klawing meningkat dan arus sungai meluap. Kondisi tersebut menggerus pancang pengaman dinding sungai dan memicu longsor pada tebing di sekitar permukiman warga. Longsoran ini mengancam lima rumah dengan delapan kepala keluarga, yang kini jaraknya hanya tersisa satu hingga dua meter dari bibir sungai, dari sebelumnya berjarak sekitar dua puluh meter.
Sementara itu, kejadian kedua berlangsung di Desa Banjaran pada Minggu, 23 November 2025. Hujan deras yang turun sejak sore hingga malam hari menyebabkan tebing setinggi tujuh meter di belakang rumah Ibu Miskah longsor. Material tebing merusak tembok rumah sepanjang enam meter, mengakibatkan kerusakan kategori sedang dengan estimasi kerugian sekitar tujuh juta rupiah. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kedua kejadian ini.
Sebagai tindak lanjut, BPBD melakukan koordinasi dengan pemerintah desa, DPUPR, dan akan menindaklanjuti dengan BBWSO untuk penanganan tebing Sungai Klawing yang masih berpotensi longsor. Di Banjaran, BPBD menyalurkan bantuan logistik dan matras kepada warga terdampak, sementara masyarakat bersama perangkat desa bergotong royong membersihkan material longsor di sekitar rumah.
Hingga saat ini, kondisi tebing sungai di Kalialang masih perlu mendapat perhatian khusus, sementara rumah warga di Banjaran membutuhkan penanganan lanjutan untuk menutup kembali bagian tembok yang jebol. Kegiatan asesmen turut melibatkan BPBD Purbalingga bersama unsur pemerintah desa di masing-masing lokasi.
