PURBALINGGA – Upaya penanganan darurat bencana tanah longsor di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, kembali dilanjutkan oleh BPBD Kabupaten Purbalingga bersama lintas unsur pada Minggu (19/10/2025). Kegiatan dimulai sejak pukul 08.00 WIB dengan fokus memperkuat area longsoran agar akses jalan dapat segera kembali normal.
Bencana longsor yang terjadi pada Rabu (15/10/2025) lalu tersebut diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan jalan kabupaten dan jalan desa amblas, sehingga mengganggu mobilitas dua dusun dan berimbas pada aktivitas ekonomi warga terdampak sebanyak 1.162 KK atau sekitar 3.500 jiwa.
Pada hari ketiga penanganan darurat ini, pelaksanaan gotong royong kembali dilakukan dengan melibatkan sekitar 500 personil gabungan dari BPBD, TNI, relawan serta warga Panusupan. Pemasangan bronjong kawat dari DPUPR juga terus dikebut, dengan progres total hingga hari ini telah mencapai 20 kubik dan masih membutuhkan tambahan sekitar 10 bronjong untuk kebutuhan penanganan darurat lanjutan. Pada hari ini terpasang 10 bronjong tambahan dan terdapat pengiriman material dari DPUPR berupa semen, batu krosok serta bronjong kawat untuk melanjutkan pengerjaan berikutnya.

Selain pengerjaan fisik, dapur umum tetap beroperasi untuk mendukung kebutuhan konsumsi tim lapangan. Sejumlah bantuan logistik dan bahan pangan kembali masuk hari ini, baik dari masyarakat, lembaga pendidikan maupun lembaga sosial seperti Lazismu yang memberikan bantuan tunai, serta MI Muhammadiyah Bojongsana yang menyalurkan sejumlah bahan pangan.
Saat ini kondisi jalan masih dalam proses perbaikan dan masih terdapat potensi terjadi longsor susulan mengingat kontur tanah masih labil. Petugas dan unsur masyarakat tetap bersiaga di lokasi untuk antisipasi situasi darurat lanjutan.
Unsur yang terlibat dalam kegiatan penanganan hari ketiga ini antara lain BPBD Kabupaten Purbalingga, TNI, RAPI, Lazismu serta warga Panusupan.






