Umat Diminta Membuat Perubahan

DSC_0031PURBALINGGA,       – Untuk mengubah nasib umat (rakyat) suatu bangsa, negara  atau daerah, guna menuju perubahan yang lebih baik. Dibutuhkan keberanian dari semua elemen baik dari umat, alim ulama dan para pemimpin.

“Seperti yang di firmankan Alloh dalam Alqur’an, bahwa nasib suatu kaum, tidak berubah, kalau kaum tersebut, tidak mengubahnya sendiri,”tutur Wakil Bupati Purbalingga Tasdi, pada acara Istigotsah dan Pengajian Rutin Jum’at  Kliwon bersama Forum Koordinasi pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Purbalingga, pejabat pemkab Purbalingga, alim ulama, dan masyarakat di Pendapa Dipokusumo, Jumat malam (12/12).

Tasdi menuturkan, melalui firman tersebut, yang dikaitkan dengan istigotsah dan pengajian, serta peringatan Hari Jadi Purbalingga ke 184, diharapkan, kedepan para pemimpin, alim ulama, dan masyarakat mampu membuat perubahan yang lebih baik lagi.

“Oleh karena itu, jadikanlah hal tersebut sebagai momentum rasa syukur, bahwa sampai saat ini, Purbalingga sudah mengalami kemajuan di berbagai bidang. Hal itu agar dijadikan momentum bermuhasabah (evaluasi diri sendiri), instropeksi,  serta pemikiran, kita semua. Apa yang sudah kita darma baktikan demi kemajuan Purbalingga,”jelasnya.

Untuk itu, sambung Tasdi, semua komponen masyarakat yang ada diminta mendukung penuh kepemimpinannya dengan bupati. Agar nantinya kepemimpinannya bersama  bupati  dan dukungan dari masyarakat dapat meningkatkan kemajuan Purbalingga dan masyarakatnya berakhlakul karimah.

“Selain itu, perubahan kinerja, tanggung jawab juga harus ditingkatkan. Untuk itu, mari kita bekerja cerdas, bekerja keras dan bekerja ikhlas,”pintanya.

Bekerja cerdas terang Tasdi, adalah selaku penyelenggara negara ketika dipercaya menjalankan tugas pemerintahan harus berdasarkan pada norma hukum, norma negara maupun norma agama.Bekerja keras artinya, hasil kerja hari ini harus lebiah baik dari hari ini, hari esok harus lebih baik dari hari ini.

“Bekerja secara ikhlas adalah ketika bekerja tidak semata-mata karena mengejar kepentingan duniawi saja, aka tetapi  bagaimana bekerja untuk kepentingan akhirat atau fastabiqul khoirot (berlomba lomba  berbuat kebajikan),”terangnya.

Tasdi berharap, agar pelaksanaan pengajian dan  istigotsah rutin tiap bulan yang sudah hampir 14 tahun  tepatnya berdiri pada tahun 1997, diharapkan menjadi ajang berkumpulnya para tokoh pemerintahan, alim ulama serta masyarakat untuk mendoakan Purbalingga. Sehingga berbagai bencana yang melanda seperti banjir, tanah longsor, kebakaran serta bencana lainya dapat berlalu dari bumi Purbalingga.

“Mari kita semua berdoa, agar Purbalingga dihindarkan dari segala marabahaya dan bencana,”ujarnya. (Sukiman)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *