BPBD Minta Warga Lereng Gunung Slamet Tetap Tenang

Meski masih berstatus waspada, namun aktivitas Slamet pada Selasa (11/3) relatif tenang. Asap hitam yang terlihat mengepul dari puncak Slamet pada Senin (10/3) petang terlihat relatif sudah reda berganti asap putih tipis.

Demikian juga suara gemuruh dari puncak yang sebelumnya sempat terdengar warga di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, pada Selsa (11/3) pagi sudah tidak terdengar lagi.

“Dari pantauan kami, kondisi gunung Slamet hari ini, hingga pukul 12.00 siang, visual cuaca terang, angin tenang dan hembusan putih sedang-tebal dengan ketinggian kisaran 50 hingga 400 meter. Statusnya masih waspada,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencna Daerah (BPBD) Purbalingga, Priyo Satmoko, Selasa (11/3) malam.

Sesuai laporan petugas pos pemantauan gunung Slamet di desa Gambuhan Kecamatan Pulosari, Pemalang, menyebut, aktifitas kegempaan dari pukul 00.00 sampai 12.00 siang, sebanyak 124 kali gempa hembusan, 1 kali gempa vulkanik atas  dan 4 kali vulkanik bawah.

Terkait kondisi tersebut, pihaknya telah melaporkan perkembangan kondisi gunung Slamet kepada Bupati.  Selasa (11/3) siang, pihaknya juga melakukan langkah-langkah antisipatif seperti melakukan koordinasi dengan dinas dan lembaga terkait di Markas Kodim 0702 Purbalingga. “Malam ini di Setda juga baru rapat koordinasi yang dipimpin Pak Sekda (Imam Subijakto-red),” jelasnya.

Pihaknya menghinbau para kades agar masyarakat tetap waspada dan tenang, tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya.

“Kami secara resmi memang belum menyampaikannya kepada masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Slamet, khususnya yang masuk wilayah Purbalingga, seperti Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, dan sekitarnya. Namun, teman-teman Search and Rescue (SAR), yang merupakan mitra kami telah menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap tenang,” katanya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi meningkatkan status Gunung Slamet, Jawa Tengah, menjadi waspada (level II).

Kepala Badan Geologi Surono melalui siaran pers, Senin malam menyatakan bahwa Gunung Slamet yang berada di antara Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Pemalang mengalami peningkatan kegempaan.

“Dengan adanya peningkatan kegempaan tersebut, maka sejak hari Senin, 10 Maret 2014, pukul 21.00 WIB, status Gunung Slamet ditingkatkan dari normal (level I) menjadi waspada (level II),” katanya. (Hr)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *