Home / Tanah Longsor / Desa Jingkang Kecamatan Karangjambu, Dibentuk Sebagai Desa Tangguh Bencana: Upaya Mitigasi Risiko Longsor

Desa Jingkang Kecamatan Karangjambu, Dibentuk Sebagai Desa Tangguh Bencana: Upaya Mitigasi Risiko Longsor

PURBALINGGA – Dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam, Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga menggelar kegiatan Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni pada Rabu dan Kamis, 16–17 April 2025, dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat setempat.

Sebanyak 36 peserta mengikuti pelatihan ini, yang terdiri dari tokoh masyarakat, perangkat desa, tenaga kesehatan desa, kader PKK, anggota Karang Taruna, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas. Pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dasar mengenai penanggulangan bencana, teknik evakuasi, penyusunan rencana kontinjensi, serta kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Ir. Prayitno, M.Si., dalam sambutannya menegaskan pentingnya penguatan kapasitas di tingkat desa, khususnya di wilayah yang tergolong rawan bencana. “Desa Jingkang kami pilih menjadi lokasi pembentukan Destana karena berdasarkan kajian risiko bencana, wilayah ini termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) gerakan tanah atau tanah longsor. Dengan potensi ancaman tersebut, maka diperlukan upaya sistematis untuk membangun ketangguhan masyarakat secara menyeluruh,” jelas Prayitno.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa pembentukan Destana bukan sekadar seremoni, melainkan proses berkelanjutan untuk menciptakan masyarakat yang mampu mengenali ancaman, mengurangi risiko, serta cepat dan tepat dalam merespon bencana. “Kita tidak bisa sepenuhnya menghindari bencana, tetapi kita bisa memperkecil dampaknya dengan kesiapsiagaan yang baik. Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat melakukan upaya penyelamatan mandiri, sebelum bantuan eksternal datang,” imbuhnya.

Selama dua hari pelatihan, peserta diberikan materi tentang pengenalan jenis-jenis bencana, sistem peringatan dini, rencana evakuasi, serta pengelolaan posko darurat. Selain itu, dalam waktu dekat, BPBD Purbalingga juga akan menggelar simulasi penanganan bencana di Desa Jingkang sebagai bentuk penerapan materi pelatihan sekaligus evaluasi kesiapan desa dalam menghadapi skenario bencana.

Kepala Desa Jingkang menyambut baik pembentukan Destana di wilayahnya. Ia menyatakan bahwa program ini sangat penting mengingat wilayah Desa Jingkang yang berbukit dan rentan terhadap bencana tanah longsor, terutama saat musim hujan. “Kami berkomitmen untuk mendukung penuh program ini dan akan terus melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat agar kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap bencana semakin meningkat,” ungkapnya.

Pembentukan Destana di Desa Jingkang menjadi bagian dari program BPBD Purbalingga dalam upaya memperluas jaringan desa tangguh bencana di seluruh kawasan rawan bencana. Dengan pendekatan berbasis komunitas, diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi objek perlindungan, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam upaya pengurangan risiko bencana.

Kegiatan ini pun mendapat apresiasi dari peserta, yang mengaku mendapatkan banyak ilmu baru mengenai kebencanaan yang sebelumnya belum mereka pahami secara mendalam. Melalui kolaborasi lintas sektor antara masyarakat, pemerintah desa, TNI/Polri, serta lembaga terkait, Desa Jingkang kini semakin siap membangun budaya sadar bencana di tingkat lokal.

Dengan terbentuknya Desa Tangguh Bencana di Jingkang, Kecamatan Karangjambu, diharapkan desa ini menjadi contoh nyata bagaimana kesiapsiagaan dapat memperkecil dampak bencana serta mempercepat proses pemulihan pascabencana.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Oktober 2025
M S S R K J S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  

Kategori