Pencarian Santri Hanyut di Serayu Purbalingga Dihentikan di Hari ke 10, Seisi Ponpes Panjatkan Doa

PURBALINGGA – Pencarian santri Pondok Pesantren (Ponpes) Minhajut Tholabah Lawegede, Kembangan Bukateja yang hanyut di Sungai Serayu Ilham Afni (15) memasuki hari terakhir ,Jumat (13/3/2020).

Pencarian telah dilakukan selama 10 hari tapi tidak membuahkan hasil.

Tim gabungan BPBD Kabupaten Purbalingga dan Basarnas tidak menemukan tubuh korban.

Doa terus dipanjatkan oleh warga sekitar pondok pesantren meminta agar santrinya yang hanyut sekitar sepuluh hari dapat ditemukan.

“Kami selalu berdoa setiap malam diberi pertolongan,”ujar pengasuh pondok pesantren Husni Mubarok dengan mata berkaca-kaca saat ditemui awak media, Jumat (13/3/2020).

Husni menceritakan sebelum kejadian pondok pesantren telah melarang santrinya bermain di sungai.

Namun saat pulang sekolah Afni bersama keempat temannya main ke sungai.

“Pulang sekolah sekitar pukul 14.00. Waktu itu jam bebas. Anak-anak (santri) pada mau istirahat ini malah mau keluar cari udara bebas,” ujarnya.

Menurutnya, sebelum kejadian kelima anak tersebut telah diingatkan oleh pihak pondok pesantren agar tidak main di sungai.

Kelima anak tersebut telah main ke sungai.

“Jadi pas hari Minggu (1/3) sebelun kejadian sudah diingatkan anak-anak jangan main di sungai.”

“Tapi sorenya ada warga yang melapor ada anak yang main ke sungai.”

“Pada hari Senin mereka diperingatkan agar tidak lagi ke sungai malah hari Selasa main ke sungai jauh dari pantauan warga,” jelasnya.

Menurut dia, kelima anak itu berenang menyeberang sungai serayu.

Saat bermain di sungai satu diantara kelima anak tersebut ada yang tidak bisa berenang.

“Empat anak sudah menyeberangi sungai. Ada satu anak yang tidak bisa berenang.”

“Afni yang telah dulu sampai melihat temannya kesusahan berniat ingin menolong menyeberangi sungai,” tuturnya.

Ketika temannya berhasil ditolong, kata dia, Afni malah tenggelam.

Keempat anak sudah berada di seberang sungai Serayu ketakutan menolong Afni yang tenggelam karena debit air sungai meningkat.

“Sebelumnya masih normal setelah sampai seberang air datang. Keempat anak itu tidak berani menyeberang dan akhirnya teriak-teriak,” ujar dia.

Teriakan keempat anak itu terdengar penambang pasir yang di sekitar tempat kejadian.

Mereka pun akhirnya ditolong oleh penambang.

“Yang menolong tenggelam di kedung (palung) sungai. Mungkin terpeleset,” imbuhnya.

Setelah diseberangkan, kata Husni, keempat anak tersebut berlarian ke pondok dan berteriak meminta tolong.

Warga yang mendengar langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).

“Informasi sudah telah saat minta tolong. Air sudah tinggi,” tutur dia.

Husni mengatakan saat kejadian, orangtua Afni langsung diberi kabar bahwa anaknya tenggelam. Orang tua korban perihatin dan berusaha mencari anaknya.

“Orang tuanya bersama pondok pesantren berusaha mencari Afni.

Waktu itu juga BPBD dan Polres juga ikut membantu, ” tutur dia.

Jiwa Penolong

Menurutnya, dalam keseharian Afni rajin mengaji. Afni merupakan anak yang memiliki tanggung jawab dan solidaritas terhadap temannya.

“Ya dia sampai mau nyebur nolongin temannya merupakan bentuk rasa tanggung jawab. Solidaritasnya tinggi,” jelas dia.

Husni mengatakan santri di pondok pesantrennya diajarkan rasa solidaritas.

Santri-santrinya dibentuk karakter tolong menolong dan sifat kebersamaan.

” Ya memang disini diajarkan memiliki rasa tolong menolong, ” imbuhnya.

Ia mengatakan kejadian merupakan pelajaran bagi semua penghuni pondok pesantren.

Pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada santrinya yang melakukan hal sama.

“Sebelumnya juga pernah terjadi hal sama tahun 1999. Santri hanyut di sungai Serayu dan ditemukan. Jadi itulah kami larang anak-anak main di sungai,” pungkasnya.

Santri-santrinya dibentuk karakter tolong menolong dan sifat kebersamaan.

” Ya memang disini diajarkan memiliki rasa tolong menolong, ” imbuhnya.

Ia mengatakan kejadian merupakan pelajaran bagi semua penghuni pondok pesantren.

Pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada santrinya yang melakukan hal sama.

“Sebelumnya juga pernah terjadi hal sama tahun 1999. Santri hanyut di sungai Serayu dan ditemukan. Jadi itulah kami larang anak-anak main di sungai,” pungkasnya.

Sumber Artikel : https://banyumas.tribunnews.com/2020/03/13/pencarian-santri-hanyut-di-serayu-purbalingga-dihentikan-di-hari-ke-10-seisi-ponpes-panjatkan-doa






Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *