
Purbalingga : Ratusan personil gabungan, untuk menangani kebencanaan di Purbalingga Rabu (8/1/2020) pagi mengelar Apel Kesiapsiagaan Bencana. Hal ini terkait adanya peringatan dini cuaca ekstrim dari BMKG, yang melanda wilayah Jawa Tengah termasuk Purbalingga.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan selama setengah bulan terakhir di wilayah Purbalinga, terdapat delapan kejadian bencana. Selain itu, pada tahun 2019 terdapat 108 kali bencana, 28 diantaranya bencana longsor.
Sehingga perlu adanya kesiapan menghadapi puncak musim penghujan, dan cuaca ekstrim. Kondisi Purbalingga yang rawan bencana mulai dari longsor, banjir dan angin kencang.
Yakni terdapat 10 Kecamatan di wilayah Purbalingga yang berpotensi rawan bencana longsor, enam kecamatan rawan banjir dan hampir semua Kecamatan yang ada rawan bencana angin kencang atau putting beliung. Selain kesiapan dari segi manusia, juga peralatan. Sehingga dengan Apel Kesiapsiagaan ini, merupakan bentuk pengecekan peralatan penanganan kebencanaan yang dimiliki oleh berbagai pihak.
“Mulai Desember sampai Januari, terjadi sejumlah kejadian bencana di Purbalingga. Baik itu, angin puting beliung dan longsor, tentunya ini perlu diantisipasi,” kata Dyah Hayuning.
Sementara itu, Kepala BPBD Purbalingga Umar Fauzi menjelaskan, ada sekitar 500 personil gabungan, mulai dari TNI, Polri, BPBD, Tagana, Relawan Kebencanaan dan Organisasi Kepemudaan yang siap digerakan kapanpun dalam penanganan kebencanaan di Purbalingga. Selain itu BPBD Purbalingga membuka Posko 24 Jam, untuk penanganan kebencanaan.
“Dengan kejadian pohon tumbang, debit air sungai besar di Purbalingga sudah naik. Sehingga perlu kewaspadaan dan kesadaraan bersama, sadar akan potensi bencana,” kata Umar.
Dalam apel kesiapsiagaan bencana juga dilakukan pemeriksaan peralatan yang dimiliki oleh berbagai instansi. Peralatan yang diperiksa mulai dari perahu karet, gergaji mesin, hingga anjing untuk melakukan pencarian korban bencana alam.