
Hutan di lereng timur Gunung Slamet, Desa Kutabawa, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), mengalami kebakaran sejak Rabu (11/9/2019). Hingga Jumat (13/9/2019), luas hutan yang terbakar sudah mencapai 14,3 hektare (ha).
Juru Bicara Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Sugito mengatakan, berdasarkan pendataan sementara, luas hutan yang terbakar di Petak 58A berisi tanaman pinus yang ditanam pada 1997. Kondisi medan berjurang dan ditanami tumbuhan bawah atau semak yang tebal dan lebat.
“Ketebalan semak yang mudah terbakar sekitar 50 sentimeter,”
kata Timur Sugitp di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Berdasarkan laporan dari lapangan, kebakaran
pertama terjadi pada Rabu (11/9/2019), pukul 10.00 WIB di lahan seluas sekitar
1 ha. Namun, api berhasil dipadamkan oleh tim dari Perhutani dibantu warga Desa
Kutabawa, Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan personel Koramil Karangreja.
Kamis (12/9/2019), titik api kembali muncul di lokasi bekas
kebakaran dan meluas. Personel Perum Perhutani KPH Banyumas Timur dibantu
masyarakat, sukarelawan, dan berbagai instansi terkait berusaha memadamkan
kebakaran.
Namun, hingga pukul 18.00 WIB, kebakaran hutan tersebut belum
berhasil dipadamkan karena kondisi medan yang sulit. Sesuai pertimbangan
keselamatan, tim penanggulangan kebakaran hutan turun ke Pos Pendakian Gunung
Slamet di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten
Purbalingga, dan memantau hingga pukul 22.00 WIB.
Tim penanggulangan kebakaran hutan kembali melanjutkan upaya
pemadaman dengan menerjunkan personel gabungan sebanyak 626 orang dari berbagai
instansi yang dibantu masyarakat sekitar. Strategi penanganan dengan cara
membuat sekat bakar di luar area titik dan lidah api berbentuk huruf U pada
sisi selatan, barat, dan utara.
“Tim yang bertugas di tiap sektor dipandu oleh Aremba (Anak
Remaja Bambangan) dan Tagana yang lebih hafal kondisi medan. Hingga pukul 13.30
WIB, lokasi titik api sudah terkepung oleh sekat bakar,” ujarnya.
Sugito mengatakan, Jumat (13/9), pukul 14.30 WIB tadi, telah
diberangkatkan satu tim yang terdiri atas 17 personel dari Pemuda Pancasila,
Bela Negara, SAR Purbalingga, dan PMI Purbalingga untuk mengecek ulang kualitas
sekat bakar yang telah dibuat. Mereka menyusuri seluruh jalur sekat bakar
sekaligus untuk memadamkan sisa titik api yang masih ada.
“Titik api sudah terkepung sekat bakar. Semoga kualitas sekat
bakarnya bagus sehingga api dapat segera dipadamkan,” katanya.