Wilayah Kabupaten Purbalingga dinilai masuk dalam wilayah yang memiliki potensi bencana tinggi. Berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI) yang dikeluarkan oleh BNPB tahun 2014, Kabupaten Purbalingga menempati rangking 17 dengan skor 159. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana.
“Pemkab yang harus bertanggung jawab pada penanganan bencana yang terjadi di daerahnya, kami hanya mengambil ruangan yang sekiranya tidak bisa diselesaikan pemkab, terutama dengan kebutuhan anggaran apabila mencapai Rp 10 miliar sampai Rp 20 miliar,” kata Sarwa Pramana, saat sosialisasi daerah rawan bencana di Pendapa Dipokusumo Pemkab Purbalingga, Kamis (2/8).
Sarwa menyampaikan, saat ini tercatat 1.861 kepala keluarga (KK) yang menduduki posisi rawan bencana Gunung Slamet. Dia berharap warga tidak apatis dengan Gunung Slamet dan harus selalu mewaspadai segala kemungkinan yang bisa ditimbulkan.
“Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko yang timbul dari terjadinya bencana adalah dimulai dari pendataan yang akurat di masing-masing kabupaten/kota terkait penyediaan dana dalam rangka membentuk desa tangguh bencana/kampung siaga bencana, pemasangan early warning system (EWS) dan ketersediaan jalur evakuasi, serta untuk peningkatan kompetensi atau kapasitas aparatur BPBD,” kata Sarwa.
Terkait penanganan bencana, diharapkan pimpinan daerah langsung turun memimpin dan mengkoordinasikan jajarannya dalam rangka menanggulangi bencana. Di tingkat desa, kepala desa menjadi orang pertama yang memberikan bantuan menyelamatkan warganya dari bencana yang terjadi.
“Sangat penting membentuk desa tangguh bencana/kampung siaga bencana, karena menurut survei di Jepang tahun 1995, yang paling berpotensi menyelamatkan dari bencana adalah masyarakat itu sendiri, maka dibutuhkan sosialisasi dan edukasi di masyarakat khususnya di daerah rawan bencana,” katanya.
Kegiatan sosialisasi tersebut dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs Heru Sudjatmoko, MSi. Dalam kesempatan tersebut, Wagub Heru menyampaikan bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah senilai Rp 600 juta kepada 3 ribu siswa SMA, SMK, SLB Negeri dan swasta yang kurang mampu dan masing-masing mendapatkan bantuan Rp 2.400.000 per tahun.
Secara simbolis Wagub Heru didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Wahyu Kontardi SH menyerahkan bantuan kepada Suhada Ramadhan siswa SMP LB Purba Adhi Suta Purbalingga, Dhian Nur Aini siswa SMKN 1 Purbalingga dan Adi Kuswantoro siswa SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Selain itu juga menyerahkan beras cadangan dari Provinsi Jawa Tengah sejumlah 2.500 kilogram yang diberikan kepada 500 warga Desa Gunungwuled Kecamatan Rembang dan diterima secara simbolis oleh Kepala Desa Gunungwuled dan satu perwakilan warganya.