Purbalingga Rawan Berbagai Bencana Alam

PURBALINGGA, INFO – Bupati Purbalingga H Tasdi, SH, MM mengungkapkan, wilayah Purbalingga merupakan cekungan di antara pegunungan dan berpotensi besar terkena bencana alam. Lereng-lereng tebing yang mengitari Purbalingga sangat dimungkinkan terjadinya bencana tanah longsor atau pun tanah bergerak. Selain itu, Purbalingga yang dikelilingi sungai seperti sungai Serayu, Klawing, Pekacangan juga berpotensi terkena bencana banjir. Bencana alam itu tentunya berdampak kerugian materi dan mungkin juga korban jiwa manusia. Oleh karenanya, untuk meminimalisir terjadinya korban manusia, diperlukan kesiapsiagaan tim Search and Rescue (SAR).
“Mengacu pada UU No 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana semua stake holder khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan SAR harus bersinergi agar penanggulangan bencana dan penanganan bencana bisa tercover lebih baik lagi”, kata Tasdi yang didampingi wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE, B.Econ pada acara tasyakuran HUT SAR ke-16 dan pengukuhan relawan SAR, di sebuah rumah makan, Sabtu (18/11).
Tasdi mengungkapkan, selain bencana tanah longsor, banjir dan tanah bergerak, Purbalingga juga sering berpotensi terkena bencana angin puting beliung, dan ancaman letusan Gunung Slamet. “Dengan kesiapsiagaan dan ketangguhan Tim SAR yang didukung BPBD, saya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang telah bekerja dengan baik demi kemanusiaan. Saya juga mengapresiasi setinggi-tingginya kepada keluarga mendiang Bapak Asrikin yang menggagas berdirinya SAR di Purbalingga,” ungkap Tasdi.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, Muchlisin, S.Pd mengatakan Purbalingga merupakan satu dari beberapa daerah di Jawa Tengah yang rawan akan bencana alam. Namun, berkat kesigapan para personel yang bergerak di bidang kemanusian khususnya SAR, penanggulangan bencana di Purbalingga bisa teratasi dengan baik. Muchlisin menambahkan, kehadiran para penggiat kemanusiaan adalah sesuatu yang ‘gila’. Gila dalam artian mereka mewakafkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu sesama walaupun tanpa dibayar.
“Saya melihat para penggiat kemanusiaan adalah orang yang ‘gila, artinya mereka bekerja tanpa pamrih untuk menolong sesama. Kepada keluarga mendiang Bapak Asrikin, semoga nilai luhur yang ditanamkan beliau tetap berkobar hingga kini dan ahli waris Bapak Asrikin bisa meneruskan cita-cita beliau”, tegas Muchlisin
Asrikin merupakan pengusaha sukses Purbalingga yang bergerak di bidang energi. Bersama Triyono Budi Sasongko, Bupati Purbalingga periode 2000-2010, Asrikin menggagas berdirinya SAR Purbalingga pada 15 November 2001. Hasil jerih payah Asrikin membuahkan hasil dengan semakin besarnya animo generasi muda dari seluruh elemen baik pelajar maupun umum untuk bergabung bersama SAR Purbalingga. (LL/PI-1)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *