Bupati Jenguk Korban Keracunan, Pemda Siap Tanggung Biaya Pengobatan

Bupati jenguk Korban keracunanPURBALINGGA,HUMAS– Mendengar informasi dari warga tentang keracunan massal, Bupati bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi langsung meninjau warga yang terkena keracunan makanan di RSUD Goeteng Taroenadibrata, Selasa (25/3) petang. Keracunan makanan terjadi dikarenakan warga makan nasi bungkus yang dibagikan pada saat pengajian rutin Tarekat Naksabandi di  Masjid Al Ihklas, Desa Mergasana Kecamatan Kertanegara.

Pada saat meninjau Bupati mengharapkan kepada semua warga yang mengalami keracunan untuk tidak usah mengkhawatirkan masalah pembiaayaan di Rumah Sakit, karena pembiayaan di rumah sakit dan puskesmas akan ditanggung oleh pemerintah daerah (pemda).

“Saya telah menugaskan kepada kepala Dinas Kesehatan Kebupaten (DKK) untuk menginstruksikan kepada seluruh para medis di rumah sakit, puskesmas untuk menangani korban keracunan dengan baik” kata Sukento. Langkah kedua yang diambil Bupati adalah memerintahkan kepala DKK untuk segera mengirimkan sampel makanan ke semarang untuk diteliti apakah korban keracunan terjadi akibat makanan yang dimakan.

“Saya sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah standbay membantu penanganan korban dan saya juga mohon maaf kepada seluruh korban keracunan dengan penanganan kami yang belum maksimal. Saya sangat prihatnin dengan kejadian ini, dan berharap kejadian ini jangan sampai terulang lagi di kemudian hari” kata Sukento, Rabu (27/3)

Kepala DKK, Nonot Mulyono mengatakan kejadian keracunan makanan termasuk kejadian luar biasa (KLB) oleh karena itu semua pembiayaan akan ditangung oleh pemda. “Khususnya untuk pasien yang rawat inap, karena harus mendapatkan penanganan khusus. Untuk pembiayaan bisa berasal dari Jamkesda, Gakin dan pembiayaan yang lainnya, yang pembayarannya nanti akan dikoordinasikan dengan pihak rumah sakit, puskesmas dan PKU Muhamadiyah Bobotsari”kata Nonot

Terkait dengan kejadian keracunan Kepala DKK juga akan segera mengirimkan sampel makanan ke laboratorium kesehatan di Semarang untuk diteliti lebih lanjut. Menurut Nonot keracunan makan bisa diakibatkan oleh bahan makanan, proses pengolahan makanan dan proses penyajian.

“Agar kejadian ini tidak terulang lagi, kedepan DKK akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pembuatan dan penyajian makanan yang higienis” kata Nonot.

Plt Kepala RSUD Goeteng Tarunadibrata, Yosi mengatakan untuk RSUD sudah melakukan penanganan pasien keracunan sesuai dengan prosedur standar pelayanan rumah sakit. “Sampai hari ini ada 20 orang yang melakukan pemeriksaan, 6 berobat jalan sedangkan 14 orang rawat inap. Untuk pembiayaan kita gratiskan dikarenaka ini sudah termasuk KLB” kata Yosi.

Dari data Puskesmas Karanganyar sampai kemarin ada 16 orang yang rawat inap, sedangkan untuk PKU Muhamadiyah tercatat 20 rawat inap dan 25 rawat jalan. Untuk sementara korban meninggal dunia tidak ada. (dy)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *